1. Caesalpinia pulcherrima
Nama umum :
Indonesia : Kembang merak, merakan (Jawa), patra kembala (Sunda), perak kegel (Madura), bunga kacang (Manado)
Inggris : peacock flower
Pilipina : Bulaklak
Cina : siak tiek hua
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Caesalpiniaceae
Genus: Caesalpinia
Spesies: Caesalpinia pulcherrima (L.) Swartz
Diskripsi :
Habitat : Habitus Perdu, tahunan,
Batang : tinggi 2-4 m. Berkayu, bulat, bercabang-cabang, coklat keputihputihan.
Daun : Majemuk, menyirip, anak daun bersirip 4-12 pasang, bulat telur, ujung dan pangkal membulat, tepi rata, panjang 1-3 cm, lebar 5-15 mm, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk tandan, di ujung batang, berkelamin dua, kelopak bentuk tabung, pendek, bertaju lima, merah, benang sari sepuluh, lepas, panjang 5,5-7,5 mm, pangkal tangkai sari berambut, kepala sari coklat, daun mahkota panjang 2-3 cm, bentuk terompet, merah.
Biji : Polong, panjang 6-12 cm, pipih, hitam. Kecil, bentuk jarum, coklat kehitaman.
Akar : Tunggang, bulat, coklat.
Manfaat :
Kulit batang Caesalpinia pulcherrima berkhasiat sebagai obat kejang, bunganya berkhasiat sebagai obat demam, obat radang selaput lendir, melancarkan haid dan urus-urus. Untuk obat kejang dipakai ± 20 gram kulit batang kering Caesalpinia pulcherrima, diberi garam dapur 1/4 sendok teh, diturnbuk sampai halus kemudian dibalurkan pada bagian yang sakit.
Kandungan kimia Akar dan bunga Caesalpinia pulcherrima mengandung saponin dan flavonoida, disamping itu bunganya juga mengandung polifenol.
2. Lagerstroemia indica
Nama umum :
Indonesia : Bungur kecil, ketangi
Inggris : crape myrtle
Jawa : Bungur (Sunda), Ketangi, Laban, Wungu (Jawa Tengah), Bhungor, Wungur (Madura).
Sumatra : Bungur (Melayu), Bungur Kuwal, Bungur Bener (Lampung), Bungur Tekuyung (Palembang)
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: Lythraceae
Genus: Lagerstroemia
Spesies: Lagerstroemia indica L.
Diskripsi :
Daun: Daun Bungur berwarna hijau kekuningan berbentuk jorong dengan panjang sekitar 24 cm dan lebarnya sekitar 12 cm. sementara itu bunganya panjang berwarna ungu.
Bunga : Bunganya berbentuk malai yang panjangnya mencapai 40 cm, berwarna ungu
Buah : Buahnya berbentuk Capsules oblate, bola sampai bulat memanjang, diameternya 1 - 1.5 cm, panjang 2-3,5 cm, beruang 3-7, buah yang masih muda berwarna hijau, setelah masak menajdi cokelat
Biji : Kotak, beruang tiga sampai tujuh, panjang ± 3,5 cm, masih muda hijau setelah tua coklat.
Manfaat : Daun dan buah bungur mengandung plantisul, yaitu zat yang aktivitasnya seperti insulin. Menurut hasil penelitian, daun bungur yang sudah tua sebanyak 20 g. Jika direbus dalam 100 ml air selama 45 menit dan diminum, memiliki kekuatan 6-6,7 unit insulin. Biji Bungur berkhasiat sebagai obat eksim dan obat penurun tekanan darah tinggi. Kulit kayu bungur digunakan untuk pengobatan diare, disentri, dan Kencing darah serta digunakan untuk pengobatab kencing batu, kencing manis dan tekanan darah tinggi.
3. Callistephus chinensis
Nama umum :
Indonesia : Aster
Inggris : China daisy
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Callistephus
Spesies: Callistephus chinensis (L.) Nees
Diskripsi :
Habitus: Terna, tinggi 0,5-1 m.
Batang: Tegak, bulat, sedikit bercabang, permukaan kasar, hijau.
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal membulat, tepi bertoreh, panjang 7-13 cm, lebar 3-6 cm pertulangan menyirip, tebal, permukaan kasar, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk cawan, di ketiak daun atau di ujung batang, garis tengah 3-5 cm, kelopak bentuk cawan, ujung runcing, hijau, benang sari dan putik halus, berkumpul di tengah bunga, mahkota lonjong, lepas, panjang 3-8 mm, kuning.
Buah: Lonjong, kecil, ditutupi selaput buah, masih muda putih setelah tua hitam.
Biji: Lonjong, kecil, hitam.
Akar: Tunggang, putih.
Manfaat :
Bunga krisan berkhasiat sebagai obat sakit bengkak pada mata dan untuk obat luka. Untuk obat bengkak mata dipakai + 10 gram bunga krisan, dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih lalu dinginkan sampai hangat-hangat kuku. Air hasil rebusan digunakan untuk merendam atau mengkompres mata yang sakit.
4. Mirabilis jalapa
Nama umum :
Indonesia : Bunga pukul empat
Inggris : Beauty of the night, marvel of P
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Nyctaginaceae
Genus: Mirabilis
Spesies: Mirabilis jalapa L.
Diskripsi :
Habitus : Semak, semusim, tinggi 50-80 cm.
Batang : Tegak, bulat, permukan licin, beaias, pada buku tumbuh daun dan cabang, putih.
Daun : Tunggal, segi tiga, panjang 5-8 cm lebar 5-10 cm, ujung meruncing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan
menyirip, hijau keputih-putihan.
Bunga : Tungal, bentuk terompet, di ujung batang, benang sari enam, pipih, merah, tangkai sari melengkung ke dalam, panjang ± 3 cm, mahkota 5 cm, diameter 1-1,5 crn, daun pelindung bagian bawah menjadi satu, segi tiga, ujung bertaju lima,kuning.
Buah : Kecil, keras, permukaan berkerut, diameter ±5 mm,
bagian dalam putih dan lunak, hitam.
Akar : tunggang, putih
Manfaat :
Daun Mirabilis jalapa berkhasiat sebagai obat bisul, akarnya untuk mengobati sembelit dan bengkak. Bijinya sebagai bahan kosmetika.
5. Euphorbia milii
Nama daerah :
Indonesia : Mahkota duri, pakis giwang
Inggris : Crown-of-thorns
Cina : Tie hai tang
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Euphorbia
Spesies: Euphorbia milii Ch.Des Moulins
Deskripsi :
Tanaman dari family Euphorbiaceae memiliki batang berduri. Jaringan xylemnya mengeluarkan eksudat putih disebut dengan getah susu (milky sap). Daun E. milii berbentuk oval dengan ukuran bervariasi menurut hibrida dan kultivar. Bunganya kecil berwarna kuning dengan cyathia bewarna warni sebagai hasil dari hibridasi. Umumnya tanaman ini memiliki bunga sejati yang sempurna dengan organ seksual jantan dan betina yang lengkap. Namun, ada juga yang memilki bunga yang tidak sempurna yang tidak memiliki organ seksual dan bersifat steril, sehingga tidak dapat digunakan untuk perbanyakan generatif. Beberapa kultivar memiliki bunga yang keseluruhannya merupakan bunga yang tidak sempurna. Adapula tanaman yang sebagian bunganya merupakan bunga sempurna dan beberapa kondisi tumbuh bunga yang tidak sempurna. Perakaran E. milii merupakan akar serabut dangkal yang tumbuh menyebar.
Manfaat : E.milii selain digunakan sebagai tanaman hias, juga berkhasiat sebagai obat. Obat yang dibuat dari E.milii diantaranya yaitu Pendarahan rahim, hepatitis, luka bakar dan bisul.
6. Calliandra haematocephala
Nama umum :
kaliandra (Jawa)
Klasifikasi :
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Rosales
Suku : Caesalpiniaceae
Marga : Calliandra
Jenis : Calliandra haematocephala
Deskripsi :
Pohon, tinggi 6-8 m. Batang Tegak, berkayu, percabangan simpodial, putih kotor.Majemuk, berseling, menyirip, anak daun bentuk bentuk lanset, ujung dan pangkal tumpul, tepi rata, panjang10-15 cm, lebar 1-3 cm, hijau. Bunganya Majemuk, diujung cabang, bentuk bongkol, benang sari banyak, daun mahkota lepas, benluk rambut, panjang 11-16 cm, putih. Buah berbentuk Polong, pipih, panjang 10-15 cm, lebar 1-2 cm, masih muda hijau setelah tua coklat. Bulat pipih, coklat kehitaman. mempunyai akar Tunggang, kuning kecoklatan.
Manfaat :
Daun Calliandra haernatocephala berkhasiat sebagai obat luka baru. Untuk obat luka baru dipakai ± 10 gram daun segar Calliandra haematocephala, dicuci.ditumbuk sampailumat, diternpelkan pada luka baru. Kandungan kimia Daun, bunga dan buah Calliandra haematocephala mengandung saponin.
7. Eclipta alba
Nama umum :
Indonesia : Urang aring, goman, kremak janten
Cina : Mo han lian
-->Indonesia : Urang aring, goman, kremak janten
Cina : Mo han lian
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas:Asteridae
Ordo:Asterales
Famili: Asteraceae
Genus:Eclipta
Spesies: Eclipta alba Hassk
Deskripsi :
Jenis tanaman liar bertangkai banyak, di atas
permukaan laut. Tinggi tanaman mencapai 80 cm., posisi tumbuh tegak
kadang-kadang berbaring. Batang bulat berwarna hijau kecoklat-coklatan,
berambut agak kasar warna putih. Daun warna hijau bentuk bulat telur memanjang,
ujung daun meruncing, pinggir bergerigi halus atau hampir rata, kedua permukaan
daun berambut, terasa agak kasar. Bunga majemuk berbentuk bongkol warna putih
kecil-kecil. Buahnya memanjang, pipih, keras dan berbulu.
Manfaat :
-->
Khasiat
Urang-aring : mengobati Muntah darah, mimisan, kencing darah, berak darah,
Hepatitis, Diare, Perdarahan rahim, Kurang gizi, Keputihan, Ubanan.
8. Hibiscus sabdariffa L
Indonesia : Rosela, perambos, gamet walanda (Sunda), kasturi roriha (Ternate)
Inggris : Roselle, red sorrel
Cina : luo shen kui, luo shen hua
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Hibiscus
Spesies: Hibiscus sabdariffa L.
Deskripsi :
Rosella (Hibiscus sabdariffa) adalah salah satu spesies dari Hibiscus asli daerah tropis Dunia Lama, digunakan untuk produksi serat kulit kayu dan sebagai infus. Ini adalah abadi tahunan atau tanaman atau kayu berbasis subshrub, tumbuh 2-2,5 m (7-8 ft) tinggi. Daunnya sangat tiga sampai lima-lobed, 8-15 cm (3-6 in) lama, diatur secara bergantian pada batang.
Bunga-bunga 8-10 cm (3-4 inci) dalam diameter, putih kuning pucat dengan titik merah gelap di dasar setiap kelopak, dan memiliki kelopak berdaging kokoh di dasar, 1-2 cm (0,39-0,79 in) lebar, memperluas untuk 3-3,5 cm (1,2-1,4 inci), berdaging dan merah terang sebagai buah matang. Ini membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk matang.
Manfaat :
>memiliki sifat antihipertensi.
>dibudidayakan untuk produksi untuk serat kulit kayu dari batang tanaman.
>Serat dapat digunakan sebagai pengganti dalam pembuatan karung goni
>digunakan sebagai pewarna makanan
>Di Afrika Timur, untuk meredakan batuk
>Di Thailand, Roselle diminum sebagai teh, diyakini juga mengurangi kolesterol.
>Malaysia, Roselle calyces dipanen segar untuk memproduksi minuman kesehatan.
9. Nerium oleander
Nama umum :
Indonesia : Bunga jepun, jure (Snd), bunga anis, padendang, oleander
Inggris : oleander
Pilipina : Baladre, Adelfa
Cina : jia zhu tao
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Gentianales
Famili: Apocynaceae
Genus: Nerium
Spesies: Nerium oleander L.
Deskripsi :
Daun : Daun keras dan tajam selebar 2 cm. Daun pokok ini tersusun dalam pusaran tiga, apabila termakan dapat menyebabkan kematian. Daunnya berpasangan, berwarna hijau gelap, dengan panjang 5-21 cm dan lebar 1-3,5 cm dengan suatu keseluruhan garis tepi. Bentuk daun ini panjangnya berkisar antara 4-10 (10,2-25,4 cm), tergantung pada variasi dan berwarna hijau terang. Bunga : Bunga berwarna putih atau kelabu, merah ke unggu atau kuning kemerahan. Mempunyai diameter 2,5-5 cm. Bunga berkembang dalam seikat ujung cabang masing-masing yang mengelilingi suatu mahkota pusat. Buah : Buah berbentuk kapsul sempit dengan panjang 5-23 cm yang merobek pada saat dewasa untuk melepaskan banyak benih halus.
Batang dan Cabang : secara rutin tumbuh dengan tegak lurus dan tidak akan layu; tidak terlalu terlihat pohon tumbuh dengan beberapa cabang tetapi dapat tumbuh dengan batang tunggal; tidak berduri. Warna ranting: hijau. Ketebalan ranting: tebal
Manfaat :
Getah Bunga oleander dapat menyebabkan iritasi kulit, iritasi pada mata, dan reaksi alergi yang ditandai oleh infeksi kulit.
10. Hibiscus rosa sinensis
Nama Daerah :
Di Sumatera dan Malaysia, kembang sepatu disebut bunga raya.
Klasifikasi :
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Hibiscus
Spesies: H. rosa-sinensis
Diskripsi :
Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.
Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.
Bunga berbentuk trompet dengan diameter bunga sekitar 6 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.
Manfaat : Kandungan dan Manfaat : Seluruh bagian tumbuhan kembang sepatu mengandung zat lemdir atau mucin dan bunganya berkhasiat memberi rasa sejuk pada kerongkongan dan rongga pernafasan agar keluar lebih banyak. Kegunaan :
1. Batuk disertai Sesak Nafas
3 bunga kembang sepatu, dicuci bersih, lalu remas-remas. Seduh dengan segelas air. Biarkan semalam di dalam tempat tertutup. Saring. Minum 1x sehari, ½ gelas bersama 1 sendok makan madu.
2. Bronkhitis
Cara I : Cuci, lumatkan, dan rebus 3 kuncup bunga kembang sepatu selama 15 menit. Saring. Minum airnya.
Cara II : 3 kuntum bunga kembang sepatu dicuci, dilumatkan, beri 1 gelas air matang dan sedikit garam. Peras dan saring. Minum 2x sehari, 2 sendok makan
3. Gondok
Akar kembang sepatu dicuci, dilumatkan. Rebus selama + 30 menit. Gunakan untuk mengompres gondok.
4. Sakit Kepala
Segenggam daun kembang sepatu dicuci, direbus selama 30 menit. Gunakan airnya untuk mengompres kepala yang sakit.
5. Sariawan
Segenggam daun kembang sepatu dicuci bersih, rebus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Saring. Minum airnya
6. Haid Tidak Teratur
3 kuntum bunga kembang sepatu dicuci, dilumatkan. Beri 1 gelas air matang dan sedikit cuka. Peras. Minum 2 - 3x sehari, masing-masing ½ gelas
7. Mencegah Uban
10 - 15 helai daun kembang sepatu, dicuci, remas-remas sampai keluar lendirnya. Basahkan kulit kepala dan rambut dengan lendir tersebut. Diamkan sampai kering, baru dicuci. Lakukan ini 2x seminggu.
11. Wedelia biflora
Nama daerah :
-->
11. Wedelia biflora
Nama daerah :
Indonesia : Seruni
laut, bunga batang, lalangkapan
Klasifikasi :
Kingdom:
Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Wedelia
Spesies: Wedelia biflora (L.) DC.
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Wedelia
Spesies: Wedelia biflora (L.) DC.
Deskripsi :
Ferna tahunan, panjang 1,5-5 m dengan batang yang
kurus. Beberapa rambut tumbuh pada kedua sisi permukaan daun dan pada batang.
Daun : Tepi daun bergerigi, dengan gagang daun panjangnya 0,5-4 cm. Bentuk:
bulat telur. Letak: bersilangan. Ukuran: 3-17 x 1-12 cm. Bunga : Kepala bunga
biasanya soliter, berwarna kuning cerah, terletak pada bagian atas ketiak bunga
atau kadang-kadang dalam pasangan, diameter 1,5-2,5 cm. Gagang bunga panjangnya
1-7 cm, ditutupi oleh rambut. Memiliki kekhasan berupa bunga komposit dengan
delapan “daun mahkota” (sesungguhnya adalah bunga terpisah berbentuk seperti
bendera) dan cakram bunga (betina), berjumlah 20-30.
Manfaat :
Daunnya memiliki kepentingan untuk obat, terutama
untuk penggunaan luar. Mengobati luka terpotong atau terkena gigitan. Cairan
yang diambil dari daunnya dapat digunakan untuk mengobati sakit perut atau
digunakan untuk ibu yang baru bersalin. Akar digunakan untuk obat penyakit
kelamin. Kadang-kadang ditanam. Digunakan sebagai tumbuhan penutup tanah di
perkebunan dengan tujuan untuk menghindari erosi serta mencegah kehilangan air.